KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL DAN TUJUANNYA

KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL DAN TUJUANNYA


Selamat pagi sob, pada pagi hari ini saya akan membahas mengenai KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL DAN TUJUANNYA. Baiklah kita langsung saja ke pembahasan sob.


                      PENGERTIAN DAN MASALAH EKONOMI INTERNASIONAL


Sampai saat ini, belum ada suatu negarapun di dunia yang betul-betul melaksanakan perdagangan bebas secara murni dengan struktur pasar persaingan sempurna. Meskipun Amerika dan Jepang yang memiliki keunggulan hampir dalam semua faktor sektor produksi, akan tetapi campur tangan pemerintah dalam penentuan kebijakan perdagangan masih tetap dilakukan.

Dalam pengertian luas, kebijakan ekonomi internasional merupakan suatu tindakan/kebijakan ekonomi pemerintah yang secara langsung maupun tidak langsung memepengaruhi komposisi, arah serta bentuk perdagangan dan pembayaran internasional. kebijakan ini tidak hanya berupa tarif, quota, subsidi dan larangan impor saja, akan tetapi juga mencakup aspek moneter/fiskal yang secara langsung memepengaruhi perdagangan dan pembayaran internasional.

Dalam pengertian sempit, kebijakan ekonomi internasional merupakan suatu tindakan/kebijakan pemerintah yang dapat berpengaruh secara langsung terhadap komposisi, arah, serta pola perdagangan dan pembayaran internasional seperti, tarif, quota subsidi dan larangan impor.

Instrumen Kebijakan Moneter Internasional dapat berupa : 

1. Kebijakan perdagangan internasional, yang meliputi semua tindakan pemerintah yang dapat memepengaruhi transaksi perdagangan barang dan jasa dalam neraca pembayaran.

2. Kebijakan pembayaran internasional, meliputi semua tindakan pemerintah yang mempengaruhi transaksi modal dalam neraca pembayaran.

3. Kebijakan bantuan luar negeri, yang merupakan tindakan/kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi dan pembangunan negara lain yang mungkin telah hancur disebabkan oleh bencana alam, peperangan dan lain sebagainya. Bantuan luar negeri tersebut dapat berupa hibah (grants) dan pinjaman (loans).

TUJUAN KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL

Ada beberapa tujuan kebijakan ekonomi internasional antara lain :

1. Autarki

Tujuan ini pada dasarnya bertolak belakang dengan prinsip perekonomian terbuka (open economy) karena negara yang memiliki tujuan seperti ini berusaha menghindar dari pengaruh negara lain, baik itu pengaruh ekonmi, politik maupun militer.

2. Kesejahteraan

Tujuan kebijakan seperti ini justru bertengtangan dengan tujuan yang pertama. Tujuan kebijakan ekonomi internasional seperti ini sangat mendukung dilaksanakannya perdagangan internasional. Dengan adanya perdagangan internasional suatu negara akan memperoleh keuntungan dari adanya spesialisasi. Oleh karenanya hambatan perdagangan internasional seperti Tarif, kuota dan sebagainya minimal dikurangi.

3. Proteksi

Melindungi industri atau sektor-sektor lain di dalam negeri. Tujuan seperti ini umumnya dimaksudkan untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh (infant industry), agar memiliki kesempatan untuk berbenah diri sehingga dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan mampu bersaing dengan industri yang menghasilkan barang-barang yang serupa dari luar negeri.

4. Alasan-alasan fiskal

Pemerintah juga bisa meningkatkan pendapatannya (dalam kasus indonesia, anggaran pendapatan dan belanja negara APBN) dari hasil pengenaan Bea Masuk terhadap barang-barang impor. Oleh karena era perdagangan bebas menjadi beban tersendiri bagi pemerintah indonesia karena akan hilangnya pemasukan dari pajak impor.

5. Balance of payment

Kebijakan dapat dilakukan melalui pengawasan devisa (Exchange control termasuk capital). Umumnya dilakukan oleh negara-negara berkembang, karena secara umum negara-negara tersebut memiliki cadangan devisa yang masih relatif minim.

6. Mencegah dumping

Suatu negara dituduh melakukan dumping jika negara tersebut menjual barang di pasar luar negeri dengan harga lebih rendah daripada harga di pasar dalam negerinya. Negara-negara eksportir yang melakukan praktik dumping bertujuan untuk menembus, memperluas pangsa pasar atau menguasai pasar di luar negeri. Negara importir yang merasa barang impornya terlalu murah atau menduga negara penjual menjualnya dibawah harga normal biasanya membalas dengan mengenakan atau menaikkan tarif BM terhadap barang tersebut.

7. Meningkatkan kesempatan kerja

Strategi pembangunan ekonomi atau industri dengan kebijakan substitusi impor juga sering diterapan di banyak NSB sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesempatan kerja di dalam negeri. Negara yang sektor industrinya belum kuat terancam akan hancur jika impor sepenuhnya dibebaskan, yang selanjutnya berarti peningkatan jumlah pengangguran, terutama di negara-negara yang sektor-sektor padat karya lainnya seperti pertanian, jasa dan perdangangan, tidak mampu menyerap pertumbuhan angkatan kerja mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk.

8. Pembangunan ekonomi

Dengan adanya kebijakan perlindungan terhadap infant industry, pertumbuhan industri dalam negeri akan semakin pesat, selanjutnya produksi domestik meningkat, impor akan berkurang dan ekspor akan meningkat.


Semoga bermanfaat sob